Kabupaten Tapin, seperti daerah lain di Indonesia, tentu
memiliki potensi industri kecil dan menengah selain industri besar. Beberapa
produk makanan olahan yang dihasilkan dari Kabupaten Tapin tentu saja bisa
dikembangkan. Pada saat ini sudah banyak produk makanan olahan yang dihasilkan
oleh para pelaku industri kecil, akan tetapi produk yang mereka hasilkan sangat
disayangkan tidak didukung dengan kemasan yang baik, padahal selain melindungi
produk kontak langsung dengan lingkungan sekitar, kemasan yang bagus juga dapat meningkatkan nilai jual serta daya
saing bagi produk tersebut, karena kemasan yang menarik sangat efektif untuk
mendongkrak pemasaran.
Untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas maka Pemerintah Daerah harus lebih
mengoptimalkan pengembangan / pembinaan terhadap IKM. Setidaknya terdapat
beberapa masalah yang seharusnya menjadi fokus perhatian dalam meningkatkan
mutu / kualitas produk, khususnya pada kemasan produk hasil makanan olahan di
wilayah Kabupaten Tapin :
1. Kurangnya keterampilan para pelaku
usaha tentang teknis pengemasan produk hasil makanan olahan.
2. Kurangnya pengetahuan para pelaku
usaha tentang fungsi, kegunaan dan jenis kemasan yang dapat diterapkan pada
produknya.
3. Terbatasnya fasilitas pendukung, dalam
hal ini adalah peralatan dan bahan pendukung untuk proses pengemasan produk.
Berkaitan dengan hal tersebut Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Tapin melalui Bidang Perindustrian melakukan kegiatan pembinaan tentang inovasi penerapan teknis pengemasan produk hasil makanan olahan yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari pada Tanggal 25 s/d 29 Mei 2016. Tentunya dengan harapan para pelaku IKM Kabupaten Tapin dapat lebih mengevaluasi dan lebih meningkatkan kualitas produknya, sehingga dapat lebih berkembang dan produk yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi.