Rabu, 22 Desember 2010

RISALAH RAPAT KOORDINASI NASIONAL PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM DI SMESCo UKM JAKARTA
TANGGAL : 13 S/D 16 DESEMBER 2010


Dari hasil Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUKM yang dilaksanakan  di Gedung SMESCo UKM Jakarta dapat diambil risalah sementara atas pelaksanaan Rakornas ini yaitu :
  1. Penyerapan APBN dan APBN-P Kementrian Koperasi dan UKM pada tahun 2010 dapat dinyatakan cukup tinggi dan tepat waktu, termasuk penyerapan dana Dekon.  Adapun beberapa program yang perlu mendapatkan perhatian seecara khusus meliputi :
a.      Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP) yang telah dicanangkan agar terus digelorakan sebagai upaya untuk mengaktifkan kembali dan menumbuh kembangkan Koperasi baru.
b.      Meningkatkan kualitas dan jumlah Koperasi perempuan dimana selama tahun 2010 telah diberikan dukungan kepada 1.462 Kopwan.
c.       Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan 18 Desember 2010 sebesar Rp 13,6 triliyun.
d.      Penumbuhan Wira Usaha Baru (WUB), dimana sampai dengan tahun 2010 Kemenkop dan UKM telah  melaksanakan pendampingan kepada 2.200 orang WUB.
e.      Pengembangan OVOP (One Village One Product) untuk meningkatkan daya saing produk unggulan daerah.
f.        Revitalisasi Pasar Tradisional.
  1. Selama periode pembangunan ini telah ditetapkan 7 (tujuh) Key Development Milestones (KDM) yakni tonggak-tonggak kunci pencapaian pembangunan yang menjadi indicator output hingga 2014 mendatang yang meliputi :
1)      Peningkatan nilai ekspor produk KUKM sebesar 20 persen. 
2)      Sistem Informasi KUKM On-Line.
3)     KUR terdistribusi 20 triliyun/tahun dengan melakukan perubahan peraturan dengan maksud menaikan plafond pinjaman dan memberikan kemudahan persyaratan bagi usaha mikro dan kecil dalam mengakses KUR.  Meningkatkan maksimal pinjaman usaha mikro dari 5 juta menjadi 20 juta.
4)     Koperasi Berkualitas bertumbuh 5.000/tahun dengan asumsi jumlah Koperasi Berkualitas hingga tahun 2010 sebanyak 53.716 Koperasi.  Sampai dengan tahun 2010 capaian Koperasi Berkualitas Propinsi Kalimantan Selatan berada pada range II (75% s/d 100%) yakni Lampung, Banten, DIY, Jatim, NTT dan Kalimantan Selatan.
5)      Bertumbuhnya 1.000 sarjana calon wira usaha baru per tahun.
6)     Terwujudnya OVOV (One Vilage One Product) hingga tahun 2014 dengan mengangkat potensi komoditas unggulan daerah menjadi produk yang berdaya saing tinggi yang memiliki potensi pemasaran lokal maupum internasional dan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
7)     Terwujudnya 3 (tiga) Koperasi Berskala Besar disetiap Provinsi dengan spesifikasi tertentu (saat ini Kalimantan Selatan baru memiliki 1 buah atas nama KUD Penerus Baru Parandakan-Rantau).
  1. Untuk mencapai hasil yang optimal terhadap masing-masing sebaran 7 (tujuh) key development milestones (KDM) maka ini akan menjadi perhatian dalam penyaluran dan pelaksanaan program Kementrian Negara Koperasi dan UKM.
 Demikian risalah sementara Rapat Koordinasi Pemberdayaan Koperasi dan UKM Tahun 2010 yang dapat kami catat selama mengikuti Rakornas ini dari tanggal 13 s/d 16 Desember 2010.


Posting by : Firnadi